Ketergantungan masyarakat pada bansos mencerminkan ketimpangan struktural yang sudah mengakar dalam sistem ekonomi Indonesia. Bantuan sosial, terutama dalam konteks pandemi, hanyalah solusi sementara tanpa perencanaan untuk memberdayakan penerima bantuan agar mampu bertahan secara mandiri.
Ntt-investigasi.com-OPINI-Kebijakan bantuan sosial (bansos) telah menjadi salah satu program utama pemerintah Indonesia untuk mengurangi dampak buruk kemiskinan, terutama pada masa krisis seperti pandemi COVID-19. Namun, meskipun peran bansos sangat penting dalam menyediakan jaring pengaman sosial, kebijakan ini sering kali dihadapkan pada tantangan besar: sifatnya yang sementara.
Ketergantungan masyarakat pada bansos tanpa solusi jangka panjang hanya akan menciptakan siklus ketergantungan baru. Maka dari itu, bansos perlu bertransformasi dari sekadar memberikan bantuan darurat menuju pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan.
Mengurai Ketergantungan pada Bantuan Sosial sebagai Gejala Struktural
Ketergantungan masyarakat pada bansos mencerminkan ketimpangan struktural yang sudah mengakar dalam sistem ekonomi Indonesia. Bantuan sosial, terutama dalam konteks pandemi, hanyalah solusi sementara tanpa perencanaan untuk memberdayakan penerima bantuan agar mampu bertahan secara mandiri.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 menunjukkan bahwa lebih dari 10% penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan, yang menunjukkan kerentanan ekonomi yang tinggi. Dengan demikian, bansos perlu diposisikan sebagai instrumen pemberdayaan jangka panjang, bukan sekadar bantuan darurat yang berakhir pada ketergantungan.
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya