*Rujukan: Studi oleh UNCTAD (2022) menunjukkan bahwa UMKM kreatif berkontribusi hingga 60% terhadap ekonomi daerah di negara berkembang.-Digitalisasi Produk Lokal:Membantu pelaku usaha lokal memasarkan produk melalui e-commerce dan platform media sosial seperti Instagram atau TikTok.-
Penyelenggaraan Event Kreatif:Festival budaya, pameran tenun ikat, atau lomba seni dapat menarik wisatawan dan meningkatkan ekonomi lokal.-
Kolaborasi dengan Institusi Pendidikan:Sekolah dan universitas di Ende dapat mengintegrasikan kurikulum berbasis kewirausahaan kreatif untuk generasi muda.
3.Tantangan dan Solusi*-Tantangan:Infrastruktur yang belum memadai untuk mendukung distribusi produk. Minimnya literasi digital di kalangan masyarakat lokal. Akses pasar yang terbatas.
4.Solusi:Investasi pemerintah dalam infrastruktur logistik. Pelatihan teknologi dan digitalisasi bagi pelaku usaha. Promosi aktif ke pasar nasional dan internasional melalui pemerintah dan mitra swasta.
*Keuntungan Bagi Kabupaten Ende*
1.Peningkatan Pendapatan Daerah:Ekspor produk kreatif dapat mendiversifikasi sumber pendapatan daerah.
2.Penciptaan Lapangan Kerja:Ekonomi kreatif memberikan peluang kerja, khususnya bagi kaum muda dan perempuan.
3.Pelestarian Budaya Lokal:Ekonomi kreatif mendorong masyarakat untuk melestarikan seni dan tradisi lokal.
Kesimpulan
Ekonomi kreatif atau Orange Economy sangat mungkin diterapkan di Kabupaten Ende. Dengan potensi budaya, alam, dan sumber daya manusia yang tersedia, Ende dapat menjadi pusat kreatif di NTT, bahkan di tingkat nasional. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat adalah kunci utama keberhasilan konsep ini.
Rujukan*
1.UNESCO. Cultural and Creative Industries: Economic Drivers for Development. 2021.
2.Inter-American Development Bank. The Orange Economy Report: An Infinite Opportunity. 2017.3. UNCTAD. Creative Economy Outlook. 2022.4. Landry, Charles. The Creative City: A Toolkit for Urban Innovators. 2000.5. Indonesia Creative Economy Agency (BEKRAF). Laporan Perkembangan Ekonomi Kreatif Indonesia. 2019. /Arnold Dewa